separate
logo

Dec 27, 2010

meidy

Etiket Bisnis Pebisnis Korea dan Jepang

Adakah beberapa dari Reader yang bekerja di perusahaan asing? Atau setidaknya selalu bertemu dengan orang asing untuk urusan bisnis dan pekerjaan? Jika ya, Reader pasti tahu betul bahwa berhadapan dengan orang asing yang berbeda kebudayaan memiliki tantangan tersendiri. Bukan hanya soal bahasa dan cara berkomunikasi yang terkadang menjadi kendala, tapi juga soal kebiasaan, adat, dan tingkah laku yang harus selalu disesuaikan. Mungkin Reader pernah mengalami kejadian unik atau memalukan berkaitan dengan cross-cultural business ini, misalnya Reader lupa tidak membungkuk ketika menyapa bos besar dari Jepang atau selalu kerepotan memenuhi permintaan atasan dari Korea yang ingin segala sesuatunya selesai dengan cepat.

Dalam menjalankan bisnis, setiap negara ternyata memiliki cara yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianutnya. Untuk bisa menjalin bisnis dengan rekan asing, terkadang Reader harus menyesuaikan diri dengan cara mereka. Bukan berarti mengubah budaya perusahaan dan kehilangan jati diri, tetapi mengetahui dan memahami etiket-etiket bisnis yang berlaku serta menerapkannya tatkala bertemu dengan orang asing sesuai dengan kebangsaannya.

Banyak panduan mengenai etiket bisnis internasional yang bisa dipelajari dan beberapa diantaranya adalah seperti dibawah ini:

Jepang.
Business card adalah hal terpenting yang harus Reader bawa ketika bertemu dengan pebisnis Jepang. Setelah Reader bertukar salam (baik dengan cara membungkuk atau berjabat tangan), berikan kartu Reader dengan cara yang sopan, yaitu memegang dengan kedua tangan. Jangan pernah melipat, mencoret-coret, memainkan, apalagi meninggalkan kartu yang Reader terima, sebab Reader akan dianggap tidak menghargai sang pemberi kartu. Simpan kartu-kartu tersebut di tempat yang pantas dan perlakukan dengan hormat. Untuk busana, gaya konservatif dan formal adalah pilihan yang pas. Untuk wanita, sebaiknya menggunakan rok daripada celana panjang. Berhati-hatilah dengan hand gesture dan ekspresi wajah, sebab bisa menimbulkan salah interpretasi. Selalu datang setidaknya 10 menit sebelum waktu pertemuan, terutama jika Reader akan bertemu dengan para bos atau eksekutif senior. Orang Jepang terkenal tepat waktu, jadi buatlah agenda rapat yang tepat waktu pula. Ketika rapat pebisnis Jepang akan mencatat apa-apa saja yang terjadi dalam rapat, maka tidak ada hal yang luput atau terlewatkan.

Korea.
Sama halnya dengan Jepang, pebisnis Korea juga menganggap business card sebagai hal yang penting dalam urusan bisnis, jadi pastikan Reader selalu membawanya. Dalam suatu pertemuan, jarang sekali Reader memperkenalkan diri langsung kepada lawan bicara, biasanya orang ketiga yang akan memperkenalkan Reader. Jika Reader lebih junior, maka Reader harus membungkuk terhadap lawan bicara yg lebih senior/posisinya lebih tinggi. Korea sangat menjunjung tinggi senioritas dan hubungan atasan dan bawahan. Sebagai bentuk penghormatan, biasanya mereka menyapa lawan bicara dengan nama jabatan/profesi/titelnya kemudian dikuti oleh nama keluarga, misalnya: Direktur Kim, Manajer Choi, atau Supervisor Lee. Atau jika Reader tidak yakin, panggil saja dengan sebutan international, misalnya Mr. Kim atau Ms/Mrs Lee. Orang Korea biasanya mengadakan pertemuan bisnis yang dibarengi dengan jamuan atau minum (beralkohol), Reader bisa mengggunakan alasan keyakinan dan kesehatan untuk menolak secara halus tawaran tersebut.

Dua negara ini merupakan negara Asia teratas yang berinvestasi di Indonesia setelah China. Mendekati pasar bebas, akan semakin banyak orang-orang asing yang masuk ke Indonesia untuk mendirikan bisnis. Hubungan kerjasama pun mau tidak mau akan semakin sering terjalin. Diperlukan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang cukup tinggi terhadap kebiasaan dan kebudayaan negara yang akan menjadi rekan bisnis Reader. Oleh karena itu, pelajarilah lebih jauh etika-etika bisnis yang berlaku secara internasional agar pendekatan dan jalinan bisnis Reader dengan orang asing bisa berjalan dengan lancar.

Dec 25, 2010

meidy

Deadline?? It’s Just Piece of Cake

Hari ini Reader berjanji dalam hati tidak akan menunda pekerjaan dan akan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline. Tapi pada kenyataannyaa hari ini Reader tetap saja pontang-panting menyelesaikan pekerjaan. Lagi-lagi Reader tetap tak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline. Selesai atau tidaknya deadline tergantung dari diri Reader yang menentukan. Deadline memang terkadang terlihat seperti mimpi buruk bagi sebagian orang karena apabila deadline tidak terpenuhi, secara otomatis akan banyak komplain yang akan menerpa Reader, selain itu nama baik Reader pun menjadi taruhannya. Agar kondisi ini tidak lagi Reader alami, lakukanlah beberapa tips berikut :

Mengatur waktu bekerja. Aturlah rentang waktu pengerjaan pekerjaan Reader, berikan jarak yang memungkinkan Reader untuk menyelesaikan, mengecek dan merevisi pekerjaan Reader sebelum deadline tiba. Berikan highlight pada tanggal deadline sebagai peringatan. Selalu ontime mengerjakan daftar pekerjaan yang telah Reader buat, selama Reader konsisten dengan waktu yang sudah diatur semua akan berjalan dengan baik.

Jangan menunda pekerjaan. Jangan sekalipun Reader menunda-nunda pekerjaan, karena sekali saja pekerjaan Reader tertunda dengan alasan sepele, semua perencanaan yang telah Reader buat tidak dapat terkontrol lagi dan target yang akan Reader capai menuju deadline meleset.

Hindari Internet !!. Kegiatan bermain internet sepanjang hari, karena saking menyenangkannya membuat Reader tak berasa betapa hal tersebut telah menyita perhatian serta waktu Reader sampai uraian tugas pun kerap terbengkalai. Nah, agar pekerjaan Reader tak terganggu, sebaiknya Reader melakukan aktifitas “berkelana” di dunia maya tersebut diwaktu jam istirahat atau lebih bagus lagi setelah jam kantor usai. Dengan begini otomatis, seluruh urusan Reader akan lebih cepat dan lancar.

Tetap semangat. Tetap semangat dan tanamkan pikiran positif di dalam benak Reader. Anggaplah bahwa sukses kecil sedang menanti di depan mata Reader. Menanamkan pikiran positif setiap kali Reader mengerjakan pekerjaan akan membantu Reader menyelesaikan pekerjaan tersebut lebih cepat karena Reader mengerjakannya dengan perasaan senang.

Pintarlah dalam memilih prioritas. Selain itu Reader juga harus pintar-pintar memilah mana sesuatu yang bersifat penting dan mendesak, dan mana yang bersifat penting tapi belum atau tidak terlalu mendesak. Cobalah untuk mengawali hari Reader dengan membuat catatan yang akan Reader lakukan hari ini. Berikan penekanan pada tiga teratas bahwa pekerjaan itulah yang akan menjadi prioritas Reader hari ini. Namun Reader harus mematuhi catatan yang telah Reader buat tersebut.

Buatlah evaluasi diri. Setelah menjalani beberapa tips di atas dengan prinsip konsisten dan masih ada pekerjaan yang tidak terselesaikan saat deadline tiba, cobalah mengevaluasi diri dengan mencari apa penyebabnya agar kondisi tidak terulang lagi.

meidy

Ketika Gaji Eggak Sebesar Top Manager

Bertahan hidup dengan gaji yang minim mungkin terdengar mustahil, karena kebutuhan manusia pasti bertambah. Dengan keadaan ekonomi yang tidak menentu dan harga kebutuhan pokok yang semakin mahal, jangankan untuk bersenang-senang, untuk membeli kebutuhan sehari-haripun masih kurang. Bagi Reader yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, tentunya harga barang lebih mahal dari kota-kota lain di Indonesia.

Dengan keadaan seperti itu, Reader harus pintar dalam mengelola penghasilan Reader. Ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu Reader agar bisa bertahan dengan gaji yang minim.

Aturlah budget Reader, pastikan pengeluaran Reader tidak melebihi pemasukan Reader. Sisakan sedikit penghasilan Reader untuk ditabung sebagai aset yang berguna di masa yang akan datang.

Kerja sampingan, jika uang di tabungan Reader mulai menipis, cara yang terbaik untuk bisa bertahan dengan gaji yang minim adalah mencari pekerjaan sampingan yang Reader kuasai. Yang penting penghasilan dari kerja sampingan tersebut bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Temukan alternatif sumber makanan, bagi Reader yang mempunyai lahan kosong di halaman rumah, Reader bisa memanfaatkannya dengan menanam sayur-sayuran sebagai sumber lauk-pauk alternatif. Dengan cara ini reader tidak perlu membelinya di pasar tradisional atau di supermarket sehingga bisa mengurangi uang belanja Reader.

Berhematlah, jangan mudah tergiur dengan promo-promo yang ditawarkan oleh suatu produk dengan diskon besar, karena bisa membuat hasrat belanja Reader tak terbendung lagi.

Dec 17, 2010

meidy

Bekerja itu Bukan Hanya Sekedar Gaji

Sudah menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan atau organisasi untuk memberikan hak para pekerjanya (gaji & kompensasi) yang telah memberikan kontribusinya demi jalannya perusahaan tersebut. Banyak perusahaan besar yang memanjakan para pekerjanya dengan jumlah gaji dan kompensasi yang cukup besar agar kinerja para karyawannya terus meningkat. Namun, ada juga perusahaan yang kurang memperhatikan hal ini sehingga para pekerjanya kurang memberikan kontribusi yang berarti.

Dalam dunia kerja sekarang ini, banyak para pelaku industri yang berpreaderngan bahwa kinerja itu berkaitan erat dengan remunerasi (gaji & kompensasi), sehingga kebanyakan dari mereka menilai kemampuan para pekerjanya hanya sebatas uang. Pada akhirnya mengakibatkan para pekerja hanya memberikan kontribusinya sesuai dengan jumlah remunerasi yang didapatkannya.

Memang benar jika setiap orang yang bekerja pada suatu perusahaan harus mendapatkan timbal balik yang setimpal dengan apa yang sudah dikerjakannya, namun bukan berarti setiap apa yang Reader kerjakan harus dinilai dengan uang. Bagaimana mungkin seorang karyawan dapat memberikan kemampuannya secara maksimal jika pada praktiknya di lapangan kerja tidak didukung dengan fasilitas yang memadai?

Mungkin Reader sering melihat bahkan merasakannya langsung ketika Reader ingin menunjukan performa terbaik Reader tapi tidak mendapatkan fasilitas yang menunjang Reader untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna. Dengan begitu, Reader akan terlihat kurang produktif dan berarti semakin kecil kemungkinan Reader untuk mendapatkan kompensasi yang lebih besar lagi karena pihak manajemen perusahaan menilai Reader kurang menunjukan prestasi.

Jika mengacu pada Teori Hierarki Kebutuhan milik Abraham Maslow, maka kita akan memahami bahwa pada tingkatan tertinggi kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri semaksimal mungkin. Dalam bekerja, Reader cenderung selalu ingin menampilkan kualitas terbaik yang Reader miliki karena dengan begitu pihak manajemen perusahaan akan memberikan penilaian yang baik terhadap apa yang Reader kerjakan sehingga besar kemungkinan Reader untuk mendapatkan promosi untuk berpindah ke posisi yang jauh lebih baik lagi.

Untuk itu, perlu disadari oleh semua pihak yang berkecimpung dalam dunia kerja bahwa kinerja seseorang bukan hanya ditentukan oleh seberapa besar kompensasi yang ia dapatkan, tapi juga harus didukung oleh fasilitas yang dapat menunjang setiap pekerjaannya.

Dec 11, 2010

meidy

Ketika Cinta Bersemi di Kantor

Terlibat asmara dengan rekan sekantor, boleh atau tidak? Pasti akan timbul banyak pertanyaan itu ketika sudah membahas mengenai hal ini. Apakah kantor Reader diperbolehkan menjalin asmara? Jawabnya mungkin bisa ya ataupun tidak. Banyak perusahaan yang memperbolehkan para karyawannya terlibat cinta lokasi, biasanya ada beberapa catatan yaitu salah satunya harus dapat memposisikan profesionalitas antara pekerjaan dan urusan pribadi. Akan tetapi, tidak sedikit perusahaan yang melarang bahkan sampai membuat peraturan ketat agar karyawannya tidak ada yang boleh menjalin asmara dikantor meski pun hanya sebagai berpacaran, dengan alasan bisa merusak konsentrasi.

Wajar saja bila Reader jatuh cinta dengan rekan kerja Reader, karena Reader menghabiskan waktu rata-rata lebih dari 40 jam per pekan dengan mereka. Perusahaan penempatan tenaga kerja Sepherion, pernah melakukan survei atas 1391 orang dewasa di AS menemukan bahwa separuh dari karyawan mengaku ingin berkencan dengan teman sekantornya, setidaknya sekali saja. Dan, 22% dari hubungan asmara antar teman sekerja berlanjut menjadi suami-istri.

Seperti survei berikut ini, menurut 2008 Harlequin Romance Report, ketertarikan orang untuk mencari jodoh di lingkungan kerja masih tinggi. Dilaporkan, 57% pria dan 61% wanita (dari 3000 responden) menyatakan memiliki ketertarikan terhadap seseorang dari teman sekantor. Lebih dari itu, 65% pria dan 56% wanita mencoba membangun hubungan serius dengan rekan kerja. Membuktikan bahwa sesungguhnya masih ada kecenderungan Pria ataupun Wanita masih banyak yang sengaja mencari jodohnya ditempat kerja.

Apabila jatuh cinta sudah sulit dihindarkan, maka jalani saja apa adanya dengan memperhatikan hal-hal berikut:

Perhatikan resikonya. Setiap orang yang sedang jatuh cinta, mungkin Reader tidak sabar ingin tiba di kantor dan juga bersedia bekerja lembur jika ditemani pujaan hati. Namun jika kebahagiaan itu tidak berjalan sesuai keinginan, maka Reader pun harus siap dengan segala resikonya. Jangan sampai hal seperti ini menghambat karir masing-masing.

Konflik kepentingan. Jika Reader terlibat asmara dengan atasan atau bawahan Reader, tetaplah mengutamakan objektifitas. Jika kedua pihak tidak menyadari dengan sungguh-sungguh maka akan sangat sulit untuk melakukan penilaian yang obyektif pada hal-hal yang berhubungan dengan penilaian kinerja atau pun menyangkut pendisiplinan. Bukankah akan sangat sulit untuk meninggalkan unsur subyektivitas ketika Reader (atasan) diminta untuk menilai seseorang (bawahan) yang kebetulan adalah pujaan hati Reader sendiri? Selain itu sebagai atasan, bisa saja Reader "dimanfaatkan" oleh pacar Reader tersebut untuk mencapai kepentingan-kepentingan pribadi tanpa Reader sadari.

Bukan hanya urusan Reader dan dia. Kenyataannya hubungan Reader akan menimbulkan dampak luas bagi rekan kerja yang lain. Secara sadar maupun tidak, hubungan asmara tersebut akan mewarnai berbagai penilaian, pengambilan keputusan dan hubungan kerja antara pasangan yang berpacaran dengan teamwork atau rekan kerja lainnya. Rekan-rekan kerja yang lain mungkin akan cenderung mengambil jarak dengan Reader dan pasangan, ketika mereka melihat Reader sedang duduk berduaan di kantin, ruang meeting, acara-acara company gathering, atau tempat-tempat lainnya karena ingin memberikan privacy kepada Reader berdua. Keputusan-keputusan yang menyangkut promosi, tugas dan tanggungjawab, team building dan pelaksanaan suatu proyek yang melibatkan Reader seringkali diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut hubungan asmara Reader. Alangkah sayangnya jika Reader tidak mendapat promosi hanya gara-gara orang lain menilai bahwa reader terlalu mementingkan hubungan asmara daripada pekerjaan.

Hubungan asmara dengan rekan kerja bisa menjadi masalah saat hubungan tersebut sudah menggangu kinerja karyawan tersebut sehingga produktivitas. Human Resource Department atau biasa disebut HRD sebenarnya tidak boleh mencampuri urusan pribadi karyawan. Namun jika hal tersebut sudah dinilai mengganggu maka HRD wajib memberikan teguran secara lisan mau pun tertulis. Permasalahannya adalah banyak perusahaan tidak memiliki batasan yang jelas tentang hal-hal apa saja yang harus dipatuhi oleh individu yang menjalin hubungan asmara dengan rekan kerja di kantor. Hal ini tentu berbeda jika pasangan tersebut sudah sepakat untuk menikah, biasanya sudah ada aturan yang jelas apakah perusahaan membolehkan pegawai yang memiliki hubungan keluarga dapat bekerja di satu perusahaan atau tidak. Bijaksanalah dalam menyikapinya karena tindakan sekecil apa pun akan memberi dampak bagi banyak pihak.

Dec 4, 2010

meidy

Tidak Ada Kata ”Berhenti” di Kamus Pemenang

Akan tampak mengecewakan ketika cita-cita atau tujuan Reader tidak berjalan sebagaimana yang telah Reader rencanakan. Rasa putus asa, menyerah, dan tidak mau berjuang lagi pasti akan hinggap dalam diri Reader ketika kemajuan yang Reader harapkan tidak tercapai.

Tidak mendapatkan apa yang Reader inginkan adalah suatu fakta kehidupan, meskipun Reader sudah merencanakan semuanya, menyusun strategi dan berhati-hati untuk tidak membuat kesalahan, walaupun pasti ada kesalahan dalam proses tersebut. Untuk menyemangati diri sendiri biasanya seseorang menggunakan kata-kata motivasi seperti “when the world says “give up”, a voice wisper “try once more time”. Kata-kata inilah yang menjadi sumber kekuatan dan harapan bagi banyak orang selama mereka menghadapi masa-masa sulit. Dari kutipan tersebut bisa diambil hikmah bahwa ketika Reader mendapati kesulitan atau rintangan dalam hidup, jangan pernah berhenti dan menyudahi usaha-usaha yang selama ini Reader lakukan, maju terus!

Sesuatu tidak berjalan seperti apa yang direncanakan

Sesuatu seringkali akan salah, sesuatu yang direncanakan gagal total jauh dari yang direncanakan, tetapi Reader bisa menentukan apa yang terjadi setelah itu. Pada dasarnya ada dua pola pikir dasar ketika seseorang menghadapi kegagalan, yaitu pola pikir optimis dan pesimis. Ada beberapa perbedaan antara optimistis dan pesimistis, bagi mereka yang optimis mereka akan selalu berusaha untuk keluar dari kegagalan yang pada akhirnya situasi yang tidak menyenangkan itu pun berhasil mereka lalui. Sedangkan bagi mereka yang pesimis mereka akan semakin terpuruk dan mundur kebelakang.

Optimis versus pesimis

Seorang yang optimis akan melihat kegagalan adalah hal sementara sedangkan seorang yang pesimis akan melihatnya sebagai hal yang permanen, seorang pesimis akan beranggapan bahwa segala kegagalan akan berdampak pada semua aspek kehidupannya, Seorang optimis dapat mengisolasi peristiwa buruk dan memperlakukannya hanya sebagai sebuah peristiwa buruk yang tidak mempengaruhi kehidupan mereka, seorang pesimis akan melihat kegagalan berasal dari internal atau pribadi mereka karena cacat atau kekurangan karakter dalam diri mereka. Belajar untuk melepaskan diri dari masalah dan kemunduran adalah keterampilan yang penting untuk mencapai keberhasilan dan impian Reader. Kejernihan pikiran tidak akan didapat jika Reader melihat diri Reader sebagai bagian dari masalah. Tanpa kejernihan pikiran, Reader tidak akan mengatasi kemunduran dengan mudah.

Pelajaran penting

Otimistis tahu bahwa meskipun mereka tidak memiliki kontrol atas apa yang terjadi, mereka memiliki kekuatan untuk menentukan hasilnya. Inilah yang menentukan apakah Reader bangkit kembali setelah jatuh atau Reader berkabung tanpa henti sampai wajah menua.

Attitude

Bila Reader menghadapi kegagalan, sebenarnya dalam hal ini sikap Reader lah yang lebih penting dibandingkan dengan peristiwa itu sendiri. Dan sikap Reader lah yang akan menentukan apakah hasilnya akan menjadi positif atau negatif.

Selalu ada hikmahnya

Didalam setiap kesulitan pasti tersimpan manfaat yang besar. Setiap kali Reader dihadapkan dengan kesulitan bertanyalah pada diri sendiri apa yang dapat Reader lakukan untuk membaliknya dan mendapatkan keuntungan dari kesulitan tersebut.

logo
Copyright © 2008 by Arts of Meidy's.
Original Template by Clairvo