separate
logo

Jun 25, 2012

meidy

Kaligrafi China, Mewarisi Seni Kebajikan

1546556p

Aspertina - Kaligrafi china adalah salah satu seni kaligrafi tertua di dalam sejarah peradaban manusia. Selama ribuan tahun pula berbagai kebajikan dan pemikiran filsuf ternama macam Lao Tze hingga Konfusius terwarisi di dalamnya. Hingga kini.

Ini pula yang dipraktikkan Lie Hui Cu (68), salah satu penekun seni kaligrafi china atau mabo bi (baca : mao pi). Meskipun sudah berusia lebih dari separuh baya, yaitu 68 tahun, kalau sudah berurusan dengan mao bi, ia akan terlihat energik.

Yang ini kata yao, artinya teman. Yang di sebelahnya, ai, seperti kata wo ai ni, artinya cinta. Kalau dibacany a bareng, bisa diartikan friendship. Persahabatan, tutur Lie mempraktikan tulisan kaligrafi china dengan antusias.

Kata-kata mutiara yang sarat filosofi, doa, dan cerita rakyat adalah bahan-bahan yang bisa diekplor asi dalam seni mao bi. Uniknya, tulisan yang jika dalam bahasa latin harus diuraikan panjang, dengan teknik mao bi, justru dapat lebih ringkas dan bermakna dalam.

Sebagai contoh, kisah pergumulan batin antara Adam dan Hawa saat melawan iblis di Taman Eden yang bisa kita dengar dalam Injil atau Al Quran, bisa diringkas hanya lewat satu kaligrafi. Semua bergantung kelihaian seniman, baik dalam penguasaan bahasa, teknik kaligrafi, maupun imajinasinya.

Dalam seni kaligrafi china kok ada embel-embel Injil dan Al Quran? Inilah uniknya. Mao bi bukanlah representasi dari budaya agama tertentu, meskipun tidak dapat dinafikan jika seni ini berasal dari Tiongkok yang mayoritas warganya beragama Buddha.

Menurut perempuan yang sehari-hari dikenal dengan nama Tjutju Widjaya ini, semuanya bergantung pada sang seniman.

Pada dasarnya, seni mao bi ini tidak mengenal sekat agama, termasuk etnis. Siapa saja itu boleh kok menekuninya, ujar salah satu pendiri Perhimpunan Seni Kaligrafi dan Lukis Zhonghua Indonesia ini.

Hal ini dibenarkan Ketua Perhimpunan Seni Kaligrafi dan Lukis Zhonghua Indonesia Rachmad Iskandar . Menurutnya, semenjak ia mendirikan lembaga kursus kaligrafi china tahun 2000 di wilayah Kebon Jati, Bandung, banyak muridnya yang justru bukan etnis keturunan tionghoa.

“Kami cair saja. Ada yang orang sunda, ada juga yang berjilbab,” tuturnya. Muridnya kini mencapai lebih dari 100 orang. Mayoritas mereka berumur separuh baya. Segelintir adalah anak-anak muda. Meskipun demikian, Rachmad optimis, seni kaligrafi ini dapat terus bertahan selama ada orang yang mau menekuninya.

Seni kaligrafi china, selain melatih kesabaran, juga bisa melatih pernapasan yang baik. Tapi, esensi terpenting adalah mengasah pikiran dan menenangkan jiwa. Dengan kata-kata indah yang dib uat, ini akan mengisi jiwa kita dengan ketenangan. Lewat goresan kuas, kita bisa memberikan arti, tutur Tjutju.

Namun bagi pemula, tidak mudah untuk bisa menulis kaligrafi china. Kalau hanya melukis gambar, orang mungkin bisa tiga tahun mahir. Tapi, kalau kaligrafi china, sepuluh tahun saja belum tentu. Semua bergantung ketekunan, ujar Rachmad yang mengaku telah mengenal kaligrafi sejak usia SD ini.

Kebebasan

Padahal, di Indonesia saat ini, masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia telah diberi kebebasan mempratikkan kebudayaannya sendiri, termasuk seni kaligrafi China. Di era sebelum Gus Dur, ketahuan bawa kertas kaligrafi saja itu bisa disita di airport, berkumpul lebih dua orang harus lapor, ungkap Tjutju mengenang masa pengekangan kebebasan etnis Tionghoa keturunan ini.

Dewasa ini, tulisan dan ukiran kaligrafi china banyak terlihat di kawasan pertokoan yang dimiliki etnis tionghoa keturunan, bahkan di pusat-pusat perbelanjaan, terutama di saat menjelang Imlek seperti sekarang.

Seperti di Mal Riau J unction, akhir pekan lalu, para pengunjung antusias menyaksikan demo cara membuat kaligrafi china yang dipraktikkan ahli mao bi, Anwar Hidajat. Mereka sampai rela antre dan berdesa-desakan untuk dibuatkan nama dari kaligrafi china.

Sumber: Kompas

Jun 9, 2012

meidy

KITA SEMUA SEMPURNA

Diceritakan ada seekor siput dan seekor kaki seribu yang berkawan dekat. Mereka tinggal di hutan rimba dengan pohon rindang di mana-mana. Meski berteman, ada satu hal yang membuat mereka kadang iri satu sama lain.
Siput berjalan amat lambat.  Ia terus memperhatikan jumlah kaki si kaki seribu yang tak terhitung banyaknya. Si kaki seribu pun dapat berjalan sangat cepat.


"Kakimu amat banyak kaki seribu. Andai aku punya banyak kaki sepertimu. Ya,tak perlu sebanyak punyamu memang. Beberapa pasang saja sudah cukup kurasa agar aku dapat berlari cepat jika suatu saat dikejar-kejar elang," kata siput suatu hari."Andai bisa kuberikan padamu beberapa pasang, pasti akan kuberi, teman," jawab kaki seribu. Ia menghela napas, "Sebenarnya aku pun ingin sekali punya cangkang kokoh seperti punyamu. Lihat? Aku hanya bisa berlari kencang. Ayam-ayam hutan di luar sana bahkan dapat berlari lebih kencang dariku. Aku butuh cangkang untuk melindungi diri jika suatu waktu terdesak."
"Jika saja cangkangku bisa ditukar dengan kakimu," ucap siput sedih. Kedua
sahabat itu tak berkata-kata lagi setelahnya.


Hingga esok paginya ketika terbangun dari tidur, keajaiban muncul. Dua sahabat itu sudah mendapatkan apa yang mereka mau. Siput dengan kakinya yang banyak dan kaki seribu dengan cangkangnya yang kokoh. Namun, tak ada cangkang lagi di tubuh siput dan tak ada lagi kaki di badan kaki seribu.
Suatu siang yang terik ketika sedang nyamannya beristirahat, siput dikejutkan oleh kemunculan tiba-tiba seekor elang. Elang itu mengincarnya sejak tadidan sekarang sedang menukik menyerang.


Siput tersentak kaget dan dengan kaki barunya ia pun berlari amat kencang. "Kau tak bisa menangkapku, elang!" batin siput. Namun malang, laju terbang elang jauh lebih cepat dibanding lari siput. Ketika siput ingin melindungi diri,
cangkangnya sudah tak ada. Siput pun tertangkap.
Di lain tempat kaki seribu pun sedang dikejar-kejar ayam hutan. Ia pun langsung bersembunyi di cangkangnya. "Cangkangku kokoh. Kau tak akan bisa menangkapku, ayam hutan!" ucap kaki seribu. Namun sama malangnya, paruh ayam hutan yang ramping dan tajam dapat dengan mudah mengorek isi cangkang. Kaki seribu pun tertangkap.


Hikmah apa yang dapat kita ambil dari cerita di atas?
Terkadang kita merasa amat kurang. Merasa apa yang didapat orang lain jauh lebih menguntungkan. Merasa Tuhan salah alamat memberikan nikmatnya. Wajar memang.


Saya pernah mendengar sebuah pepatah yang menyatakan,"God loves us equally, but he threats us differently. And He gives us what we need not what we want".
Terjemahan bebasnya lebih kurang bahwa Tuhan mencintai kita semua sama besarnya, dengan cara yang berbeda-beda. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Jadi, mungkin apa yang kita anggap baik buat kita, tak seperti itu adanya.


Seperti lirik lagunya Lady Gaga Born This Way:
"I'm beautiful in my way
'Cause God makes no mistakes
I'm on the right track, baby
I was born this way."


Jadi, yuk sama-sama belajar bahwa kita semua sempurna, kita semua lengkap, dengan cara kita masing-masing.

Jun 8, 2012

meidy

Muslim Di Tiongkok

Islam masuk ke negeri Tiongkok,menurut catatan sejarah yaitu pada akhir masa dinasti Sui atau menjelang berdirinya dinasti Tang(abad ke 7 m),pada awalnya dibawah oleh saudagar-saudagar arab yang datang di sekitar bandar kanton(guang dong), dan bandar quanzhou bahkan sampai sekarang masih ada keturunan arab tinggal di kota ini dan banyak makam  para ulama islam tionghoa keturunan arab di kota Quanzhou tersebut

Islam mengalami masa kegemilangan pada zaman dinasti Ming(1368-1644), pada masa sebelumnya, dinasti Yuan(1279-1368), orang-orang muslim banyak menduduki pos-pos penting di pemerintahan, seperti jabatan di berbagai jawatan kementerian  serta sekretariat negara. Dinasti Yuan adalah dibangun oleh suku Mongolia di Tiongkok.

Orang Mongolia memang mahir  berperang namun tidak mengerti administrasi dan pengelolahan negara oleh karena bangsa Han yang ditaklukannya  lebih maju peradabannya . Maka timbul keinginan untuk mengangkat turunan muslim untuk menduduki jabatan negara  karena faktor politik tidak memungkinkan mengangkat orang-orang han pada waktu itu.

Namun bukan berarti waktu itu  umat Islam tidak mengalami tekanan ,karena ada perbedaan budaya yang besar sekali antara pemerintah Mongol dan  kebanyakan muslim pada saat itu sehingga menimbulkan orang muslim juga diperlakukan tidak adil sehingga mempelopori  berdirinya dinasti Ming dengan mengadakan perlawanan terhadap pihak dinasti Yuan. Kemudian pada masa dinasti Ming itu  banyak pejabat negara yang beragama Islam,dan pernah kaisar Ming Chengzhu,mengirim misi muhibah persahabatan  yang dipimpin oleh laksamana Zhenghe yang muslim menuju ke negara Asia Tenggara, India, semenanjung Arab dan Afrika Barat.

Setelah dinasti Ming runtuh bangsa Man dari utara menggantikan pemerintahan Ming mendirikan dinasti Qing. Pada zaman itu umat islam yang tinggal di Tiongkok barat laut mendapat tekanan dari dinasti Qing, karena banyak  umat islam pada waktu itu mendukung dinasti Ming, banyak perlawanan yang dilakukan oleh pahlawan-pahlawan muslim pada waktu itu kepada dinasti Qing, dan belakangan diikuti oleh orang-orang han sehingga pendiri Republik Tiongkok (Republic of China) dr.Sun Yat Sen (Sun Zhong Shan) di dalam San Min Zhu Yi (tiga landasan pokok negaranya mengakui  keberanian pahlawan-pahlawan muslim sebagai sumber inspirasi utama perjuangan kebebasan negara Tiongkok modern.

Pada masa Republik Tiongkok / Republic of China (1911-1949) , umat islam banyak menduduki pos-pos kementerian negara, dan menjadi petinggi partai Kuo Min Tang. Pada waktu itu banyak madrasah didirikan, menurut catatan pemeintah nasionalis  Kuo Min Tang yang sampai sekarang menguasai Taiwan. Di Beijing hampir ada 40 masjid, hingga kini dibawah pemerintahan  komunis Republik Rakyat Tiongkok tinggal 3 masjid yang sisanya di alih fungsikan sebagai pabrik.
Keadaan muslim sesudah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok di tahun 1949 dibawah Gong Chan Dang atau Partai Komunis Tiongkok dalam negara pada mulanya sangat sulit , terutama saat terjadi Revolusi Kebudayaan (1966-1976) . Waktu itu umat Islam dan umat beragama lain dilarang beribadah, Al Qur'an dibakar dan tidak diperkenankan untuk membacanya. Masjid-masjid ditutup dan dialih fungsikan untuk kepentingan olahraga.

Setelah era keterbukaan dimasa Deng Xiaoping , umat Islam kembali menghirup udara segar. Masjid-masjid berfungsi kembali , segala kegiatan agama berkembang pesat dan taraf kehidupan muslim juga maju.

Sekarang ini telah ada Asosiasi Islam Republik Rakyat Tiongkok (Zhongguo yisilan xie hui). Juga banyak pusat kajian islam dan pesantren berdiri,seperti salah satunya Qinghai Koran 
Institute, di ibukota propinsi Qinghai, Xining. Bahkan sebagian produk makanan di Tiongkok telah mencantumkan produk halal  atas rekomendasi dari asosiasi islam RRT. Sekarang bahkan pemerintah telah memfasilitasi haji lewat Beijing dan  Lanzhou (propinsi Gansu). Beberapa wilayah yang mayoritas muslim diberikan hak otonomi untuk melaksanakan kebebasan  beragama dan menjalankan kebudayaannya sendiri,bahkan banyak orang tua muslim yang menyekolahkan anak-anaknya  ke Timur Tengah untuk memperdalam Islam.
B. PERANAN MUSLIM TERHADAP NEGARANYA
1.Dalam bidang agama dan pendidikan:
Banyak cendekiawan Islam sekarang ini yang mahir dalam ilmu-ilmu keislaman,seperti Majihan (alumnus univ Al-Azhar) yang menerjemahkan Qur'an dari bahasa Arab ke bahasa Tionghoa, dan kemudian salinan terjemahannya dijadikan acuan  cetak oleh pemerintah Arab Saudi untuk mencetak terjemahan Qur'an bahasa Tionghoa yang telah disebarkan ke seluruh dunia. Kemudian Wang Jingzhai yang menejemahkan Qur'an dalam bahasa Tionghua dalam tiga tahapan yaitu terjemahan ilmiah, sederhana  dan mudah supaya dapat dipelajari oleh pembaca yang mempunyai tahapan pengetahuan yang berbeda,dll.
2.Dalam bidang iptek:
Pertama-tama , orang di Tiongkok yang mengembangkan penemuan bangsa Han adalah orang-orang Islam seperti mesiu . Orang Islam yang pertama-tama memanfaatkan untuk dibuat bahan senjata meriam sehingga meriam pertama kali  disebut Hui Hui Canons (Hui+Muslim). Kedua dengan tekhnologi kompas Ma Zhenghe(Ma Sanbao), mengadakan pelayaran  muhibah persahabatan dengan negara-negara lain di luar Tiongkok.
3.Dalam bidang pemerintahan dan militer:
Muslim selalu dalam barisan nomor depan dalam masalah-masalah kenegaraan,seperti dapat kita lihat sejak zaman dinasti Tang, Song, Yuan , Ming hingga pemerintahan republik nasionalis, selalu menempati pos kementerian  negara dan jawatan penting lainnya . Serta dalam bidang militer , Umar Bai Zhongsi , seorang jenderal Kuo Min Tang di masa republik nasionalis telah menyumbangkan keberaniannya demi negara di dalam memimpin tentara republik  menghadang agresi Jepang.
C.Kondisi sekarang
Republik Rakyat Tiongkok  dengan populasi yang hampir 1,5 milyar, memiliki 56 suku, dengan bangsa Han menduduki 92%. Sisanya adalah suku minoritas, tapi mayoritas bangsa Han tidak beragama sebagian kecilnya menganut Buddha , Tao dan belakangan ini  ada yang Nasrani. Sedangkan suku yang memeluk agama Islam adalah suku Hui, suku Uighur, Tajiks, Uzbeks, Kazakh, Tatar, Salar, Bao'an, Dongxiang dan Kirgiz. Mereka banyak tinggal diwilayah bagian barat-laut, timur-laut dan bagian utara Tiongkok, seperti di daerah propinsi Gansu, propinsi Qinghai , daerah otonomi Ningxia dan daerah otonomi Xinjiang (4 daerah mayoritas), propinsi Shaanxi, Shanxi, Yunan, bagian barat daerah otonomi Mongolia dalam, propinsi Taiwan dan ibukota beijing. Secara kasar oleh orang asing yang tidak belajar kebudayaan Tiongkok , menggangap bangsa Tionghoa dalah orang Han saja,  tapi suku minoritas lainnya juga termasuk bangsa Tionghoa.
Kata islam dalam bahasa Tionghoa disebut Huijiao (karena identik dengan suku Hui), atau Qingzhen jiao (merujuk pada kata qing = jernih,murni dan zhen yang berarti sungguh, asli, atau terjemahan Arab dari kata halal, karena orang muslim tidak makan babi dan minum arak, juga kebiasaan muslim Tiongkok yang tidak merokok? masjid dinamai Qingzhensi), atau disebut pula Tianfangjiao merujuk pada kata Tianfang yang berarti rumah Tuhan / baitullah.

Baru belakangan disebut Yisilanjiao, penganutnya disebut Huizu (merujuk pada suku Hui) atau musilin(muslim). Peninggalan berupa masjid, yang tertua di kota Guangzhou (propinsi Guangdong), masjid Huaisheng yang dibangun pada masa  dinasti Tang . Masjid Fenghuang di kota Hangzhou (propinsi Zhejiang), dibangun pada masa dinasti Song utara. Masjid Quanzhou dipropinsi Fujian juga dibangun pada masa dinasati Tang, kemudian masjid Tian e di kota Yangzhou  (propinsi Zhejiang). Selain itu ada masjid lainnya yang terkenal adalah masjid Niujie, masjid Huashi dan 
masjid Dongsi di kota Beijing yang berarsitektur khas Tiongkok , masjid Shaanxi di kota Xi'an dan masjid Dongguan di kota Xinning , serta masjid Aidiga di daerah Kashi di Xinjiang yang disebut masjid terbesar di Tiongkok / dalam perayaan  idul kurban yang bisa menampung 7000-8000 jama'ah.

Yang menarik perhatian; muslim di tiongkok merayakan Idul Kurban lebih meriah dan lebih besar dari perayaan Idul Fitri.

SUMBER

  1. Zhongguo wenxue yu zhongguo wenhua zhishi, (chinesse literature and chinese culture), terbitan Dongnan University Nanjing tahun 2005.
  2. Fan gu xi yang, terbitan Ke xue pu ji press Beijing,tahun2005
  3. Illustrated history of china, Beijing press, tahun 2004
  4. Perkembangan islam di tiongkok,karya DR ibrahim tian ying ma ,terbitan bulan bintang
  5. China Radio International website
logo
Copyright © 2008 by Arts of Meidy's.
Original Template by Clairvo