BERSYUKUR KEPADA BULAN MENYANGKAL MATAHARI
Orang yang setiap hari mendapat perlindungan dan perhatian malahan tidak tahu
bersyukur, karena di siang hari terang, sinar matahari terasa berlebihan.
Ada sebuah cerita dari Yunani, pada suatu hari, ada seorang yang bertanya kepada
seorang kakek, matahari dan bulan mana yang lebih penting. Kakek ini setelah
berpikir cukup lama, lalu berkata, "Sudah pasti bulan, bulan lebih penting."
Orang itu bertanya lagi, "Kenapa bisa begitu?"
Kakek menjawab, "Karena bulan di malam yang gelap bisa memancarkan terang, pada
saat itu kita paling memerlukan cahaya, sedangkan di siang hari sudah terang,
matahari pada waktu itu bersinar tidak ada gunanya."
Kalian mungkin akan menertawakan kakek ini apakah sudah pikun, tetapi apakah
kalian tidak menyadari banyak orang yang berlaku demikian? orang yang setiap
hari menjaga dan memperhatikan Anda, tetapi Anda tidak akan merasakan apapun,
jika ada seorang asing yang lebih peduli sedikit kepada Anda, Anda akan
mengganggapnya sebagai seorang yang sangat baik.
Perhatian orang tua Anda, suami dan istri Anda selama ini, Anda akan
mengganggapnya sebagai hal yang wajar, mungkin Anda juga merasa kurang, begitu
orang luar atau asing melakukan sesuatu hal yang lebih baik sedikit, Anda akan
merasa tersanjung, dan akan sangat bersyukur kepadanya. Apakah bukan hal yang
membingungkan seperti bersyukur kepada bulan, dan menyangkal matahari?"
Matahari selamanya disana, orang akan melupakan cahayanya, ketika saudara kita
semua masih ada, kita akan melupakan kehangatan yang mereka berikan kepada kita,
seseorang yang selalu mendapat perhatian dan kasih sayang malahan tidak merasa
bersyukur, Apakah karena di siang hari memang sudah terang, cahaya matahari
dianggap sebagai berlebihan ? Bagaimana bila tidak ada matahari ?.
0 comments:
Post a Comment